
NonStop Reading – artofthestates.org – Patung Anjing yang Bikin Geger, Ternyata Punya Cerita Kelam Sebuah patung anjing di sudut taman kota mendadak jadi bahan omongan warga. Awalnya tampak biasa seekor anjing duduk di am menghadap jalan raya. Namun, makin lama, orang-orang mulai merasa ada yang aneh. Beberapa mengaku merasa di awasi, yang lain merasa hawa di sekitarnya berubah di ngin. Rasa penasaran pun berubah jadi kegelisahan massal. Apalagi setelah kabar tersebar bahwa patung ini bukan sekadar dekorasi taman. Ternyata, di balik tampilannya yang tenang, tersembunyi cerita kelam yang tidak sembarangan.
Awal Mula Patung yang Dianggap “Biasa”
Pada mulanya, patung anjing itu di letakkan oleh pemerintah kota sebagai bagian dari renovasi taman. Bentuknya cukup realistis—dengan mata yang seperti menatap pengunjung secara langsung. Banyak orang awalnya tidak curiga dan bahkan menjadikannya spot foto yang lumayan unik. Namun, lama-kelamaan, suasana di sekitarnya terasa berbeda.
Beberapa pedagang kaki lima mulai menghindari area dekat patung. Anak-anak enggan bermain di sekitar situ meski sebelumnya ramai. Bahkan satpam taman pun sering melapor merasa tidak nyaman saat berjaga malam di dekat lokasi itu. Semua hal aneh itu mendorong warga untuk menggali lebih jauh sejarah di balik keberadaan patung tersebut.
Penelusuran yang Mengungkap Sisi Gelap
Ketika beberapa warga penasaran dan mulai mencari tahu, mereka menemukan hal mengejutkan. Lokasi patung tersebut dulunya adalah tempat kejadian tragis. Bertahun-tahun silam, seorang anak lelaki di kabarkan meninggal karena di aniaya di area yang kini menjadi taman. Dan yang paling mengejutkan, anak itu selalu terlihat bermain bersama anjing hitam miliknya.
Setelah kejadian itu, anjing tersebut terus datang ke taman setiap hari, duduk di tempat yang sama hingga akhirnya juga di temukan tewas. Banyak yang bilang, kesetiaan sang anjing menjadi alasan kenapa patung itu di buat. Namun, versi lain menyebut bahwa patung itu bukan bentuk penghormatan, melainkan semacam “penjaga” agar arwah sang anjing tetap tenang dan tidak mengganggu lagi.
Cerita ini semakin panas setelah ada warga yang mengaku melihat bayangan anjing hitam berjalan di sekitar taman pada malam hari. Beberapa bahkan merekam suara aneh yang terdengar seperti lolongan sedih.
Reaksi Warga yang Campur Aduk
Kabar tentang sejarah patung itu pun menyebar cepat. Banyak warga mulai menghindari taman, terutama di malam hari. Sekolah-sekolah di sekitar bahkan meminta siswa untuk tidak bermain terlalu dekat ke area patung. Di sisi lain, tidak sedikit juga yang datang karena penasaran, berharap bisa melihat kejadian “aneh” secara langsung.
Situasi ini membuat taman jadi tempat yang kontradiktif ramai di siang hari karena rasa ingin tahu, tapi sepi total saat malam tiba. Bahkan, penjual makanan keliling yang biasanya mangkal di sekitar lokasi memilih pindah tempat jualan. Mereka merasa hawa di sana makin tak bersahabat.
Pemerintah Diminta Bertindak
Melihat kegelisahan warga, pemerintah kota akhirnya turun tangan. Meski awalnya menyangkal kabar mistis, mereka akhirnya setuju membentuk tim kecil untuk menyelidiki asal usul patung dan kejadian masa lalu yang menyertainya. Bahkan, beberapa tokoh adat dan sesepuh setempat turut di libatkan untuk memberikan pandangan.
Sementara itu, ada juga wacana untuk memindahkan patung ke museum atau lokasi tertutup, supaya tidak lagi mengganggu suasana publik. Namun, rencana itu menuai pro dan kontra. Sebagian warga percaya bahwa memindahkan patung tanpa ritual tertentu hanya akan memperparah keadaan.
Kesimpulan
Patung anjing yang awalnya di anggap dekorasi ternyata menyimpan lebih dari sekadar bentuk. Ia membawa kisah, kenangan, bahkan rasa takut yang menyusup di am-di am ke hati banyak orang. Di balik di amnya, ada cerita kelam yang akhirnya terkuak cerita tentang kesetiaan, kehilangan, dan luka yang belum tuntas.
Kini, patung itu bukan lagi sekadar hiasan taman. Ia sudah menjadi simbol, pengingat akan peristiwa masa lalu yang tak boleh di lupakan. Entah percaya atau tidak, kisah ini telah mengubah cara orang memandang tempat yang tadinya hanya di anggap ruang publik biasa.